Tentang Tembaga dan Penggunaannya

Tentang Tembaga dan PenggunaannyaPada zaman Yunani, logam tembaga dikenal dengan nama chalkos yang merupakan sumber penting bagi orang-orang Roma dan Yunani. Sedangkan pada zaman Roma dikenal dengan nama aes Cyprium (tembaga banyak ditambang dari Cyprus). Dari dua kata itulah maka menjadi kata cuprum dan dalam Bahasa Melayu kuprum. Penggunaan tembaga oleh manusia tercatat dari kurang lebih 10.000 tahun lalu lamanya dan telah berkembang secara baik di beberapa belahan dunia.
Cu (Tembaga) merupakan salah satu unsur logam transisi yang berwarna cokelat kemerahan dan merupakan konduktor panas dan listrik yang sangat baik. Tembaga di alam terdapat dalam bentuk bebas maupun dalam bentuk senyawa-senyawa, dan terdapat dalam bentuk biji tembaga misalnya cuprite, chalcosite , dan malasite. Tembaga dengan nama kimia Cupprum dilambangkan dengan Cu, berbentuk kristal dengan warna kemerahan. Unsur tambahan di alam dapat ditemukan dalam bentuk persenyawaan atau dalam senyawa padat dalam bentuk mineral. Dalam badan perairan laut tembaga dapat ditemukan dalam bentuk persenyawaan ion.
Tembaga (Cu) mempunyai sistem kristal kubik, berwarna kuning dan jila dilihat dengan menggunakan mikroskop bijih akan berwarna pink kecoklatan sampai keabuan. Pada unsur tembaga terdapat pada hampir 250 mineral, tetapi hanya sedikit saja yang komersial. Pada endapan sulfida primer, kalkopirit adalah yang terbesar, kalkosit , bornit , kovelit , dan enargit. Mineral tembaga utama dalam bentuk deposit oksida adalah krisokola, malasit, dan azurit.
Tembaga pada alam tidak begitu banyak dalam bentuk bebas maupun dalam bentuk senyawaan. Bijih tembaga yang terpenting yaitu pirit atau chalcopyrite copper glance atau chalcolite , cuprite, malaconite dan malachite. Tembaga kadang-kadang ditemukan secara alami, seperti yang ditemukan dalam mineral-mineral seperti cuprite, malachite, azurite, chalcopyrite, dan bornite.

Sifat Fisika

• berwarna kuning kemerahan seperti emas kuning dan keras bila tidak murni
• Konduktor panas dan listrik yang baik, kedua setelah perak
• Mudah ditempa dan bersifat mulur sehingga mudah dibentuk menjadi pipa, lembaran tipis dan kawat
• Warna : logam merah jambu
• Bentuk : padat
• Massa Jenis : 8.96 g/cm³
• Titik Didih : 2835 K (2562 °C, 4643 °F)
• Titik Lebur : 1357.77 K (1084.62 °C, 1984.32 °F)
• Kalor Penguapan : 300.4 kJ/mol
• Kalor Peleburan : 13.26 kJ/mol

Kawat Las Tembaga

Banyaknya penggunaan tembaga dalam dunia industri adalah misalnya pada penggunaan mesin-mesin. Mesin-mesin ini pasti membutuhkan perawatan dan perbaikan agar tetap berjalan maksimal dan proses produksi dapat berjalan lancar. Salah satu cara untuk perawatan dan perbaikan mesin berbahan tembaga adalah dengan pengelasan menggunakan kawat las tembaga EDZONA.

Recent Posts