Mengenal Sifat Logam
Dalam tindakan pengelasan harus memperhatikan jenis dan sifat bahan selama proses pembentukan logam dan perilaku selama penggunaannya (misalnya sifat mampu las, dibentuk, dikerjakan dengan mesin, stabilitas listrik, tahanan korosi, perbaikan dan perawatan) dan juga biaya dan pengadaannya. Setiap bahan berkaitan dengan struktur intern dari bahan itu sendiri, di mana struktur intern bahan tersebut mencakup atom-atom dan susunannya didalam suatu kristal, molekul atau struktur mikro. Struktur bahan kerja las bisa berubah bila terjadi deformasi, dan dapat terjadi perubahan sifat-sifat (misalnya kekuatan, kekerasan dan kekenyalannya). Oleh karena itu sifat dan perilaku bahan merupakan cerminan dari struktur didalamnya. Bila perlu sifat khusus dari bahan harus selalu diperhatikan, karena akan terjadi pula perubahan sifat bahan bila struktur intern bahan berubah selama pengolahannya atau pemakaiannya. Untuk dapat menggunakan bahan teknik dengan tepat, maka bahan harus dikenali dengan baik sifat-sifatnya. Secara umum sifat-sifat bahantersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
- Sifat Kimia, sebagai sifat bahan antara lain kelarutan bahan tersebut terhadap larutan kimia, basa atau garam dan pengoksidasiannya terhadap bahan tersebut. Salah satu contoh terpenting adalah
- Sifat Teknologi, sifat suatu bahan yang timbul dalam proses pengolahannya. Sifat ini harus diketahui terlebih dahulu sebelum mengolah atau mengerjakan bahan tersebut. Sifat – sifat teknologi terduru dari : Sifat mampu las (Weldability), sifat mampu cor (Castability), sifat mampu dikerjakan dengan mesin (Machineability), dan sifat mampu dikeraskan (Hardenability).
- Sifat Fisika, perlakuan bahan karena mengalami peristiwa Fisika, misalnua karena pengaruh panas, listrik dan beban. Yang termasuk golongan sifat fisika ini adalah : Sifat Panas, Mekanis, Listrik.
- Sifat Panas, Sifat-sifat bahan yang timbul karena pengaruh panas yaitu : karena proses pemanasan dan karena perubahan bentuk atau ukuran oleh panas (pemuaian atau penyusutan). Adanya pengaruh panas dapat merubah struktur bila kombinasi pemanasan dan pendinginan dilakukan pada kecepatan waktu tertentu. Dan banyak mempengaruhi atau dapat merubah sifat mekanis dari bahan tersebut ( dikenal dengan nama perlakuan panas atau “HEAT-TREATMENT “).
- Sifat Listrik, yang terpenting adalah ketahanan dari suatu bahan terhadap aliran listrik dan daya hantarnya , dan tidak semua bahan mempunyai daya hantar listrik yang sama. Bahan bukan logam, seperti misalnya keramik, plastik adalah penghantar listrik yang tidak baik, oleh karena itulah bahan ini dipergunakan sebagai “ISOLATOR”. Semua bahan logam dapat mengalirkan arus listrik , akan tetapi logam yang paling baik untuk penghantar listrik adalah aluminium dan tembaga. Oleh karena itulah dalam teknik listrik bahan tersebut banyak dipergunakan sebagai Konduktor, Kabel, Panel Penghubung dan alatalat listrik lainnya.
- Sifat Mekanik, kemampuan bahan untuk menahan beban-beban yang dikenakan kepadanya. Dimana beban-beban tersebut dapat berupa beban tarik, puntir, tekan, bengkok, geser, atau beban kombinasi.
Dari berbagai sifar bahan las, maka pemilihan kawat las yang sesuai menjadi sangat pentimg. Kawat las yang memiliki material terbaik dan bahan tahan difat kimia adalah kawat las EDZONA.